Opini

Zionis Kewalahan: Kelaparan Sebagai Strategi Perang

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Emmy Rina Subki | Aktivis Muslimah

Wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA--Tak hanya dibombardir dari segala penjuru arah, namun sampai saat ini Gaza Palestina terus diserang dengan brutal oleh militer zionis Israel. Hamas pun tetap berjuang mengusir zionis walaupun dengan keterbatasan senjata dan jumlah. Mereka konsisten untuk memperjuangkan kemerdekaan negerinya dari penjajah zionis Israel.

Jika dilihat dari kasat mata, sungguh Israel bukanlah lawan yang seimbang. Karena bagaimana mungkin kelompok atau organisasi melawan militer Israel yang didukung Amerika dan sekutunya yang mempunyai bantuan senjata dan akomodasi untuk melawan Hamas yang bermukim pada sebuah kota kecil di Gaza. Namun pada kenyataannya, Hamas, telah membuktikan bahwa mereka adalah pasukan Mujahidin yang bisa mempertahankan kedudukan mereka di Gaza. Tentu saja perjuangan mereka dalam mempertahankan palestina dilandasi kekuatan iman akidah Islam. Rakyat Palestina sadar apa yang terjadi di negerinya adalah penjajahan.

Palestina merupakan kemuliaan umat Islam yang harus dijaga dan diperjuangkan. Hingga saat ini, zionis Israel tidak mampu menghadapi perlawanan rakyat Palestina bahkan kewalahan menghadapi pasukan Hamas dan rakyat Palestina.

Kelaparan Alat Genosida

Dengan kewalahannya Israel dalam menghadapi rakyat Palestina dan Hamas, ia pun menggunakan berbagai cara liciknya untuk mewujudkan ambisinya. Termasuk dengan menggunakan cara memblokade palestina dari masuknya bantuan makanan, air bersih ataupun kesehatan. Hal ini dilakukan dalam rangka menekan perjuangan rakyat Palestina.

Walhasil Gaza pun tengah dilanda kelaparan akibat blokade Israel dari masuknya berbagai bantuan kemanusiaan dunia internasional. Sebagaimana dilansir dari Republika.co.id (Sabtu, 17/05/2025) menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina setidaknya 53.272 warga Palestina telah meninggal dunia dalam perang genosida yang dilancarkan Israel sejak Oktober 2023.

Israel juga telah memblokade seluruh pasokan makanan, air dan obat-obatan yang akan memasuki Gaza semenjak 22 Maret 2024 hingga sukses menciptakan krisis kelaparan massal. Tentu ini merupakan salah satu alat genosida Israel yang sangat tidak manusiawi.
Dunia seakan hanya diam membisu melihat kebiadaban Israel ini, Padahal Palestina di kelilingi negeri muslim seperti Mesir, Yordania, Iran, Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Qatar.

Namun sampai saat ini tidak ada satupun pemimpin negeri muslim memberikan pertolongan. Justru hubungan yang terjalin adalah hubungan mesra. Hal ini terlihat jelas ketika kunjungan Trump ke tiga negara di Timur Tengah beberapa waktu lalu (Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Qatar) yang disambut dengan hangat dan penghormatan oleh pangeran Arab. Tentu hal ini sangat melukai hati umat Islam terutama saudara kita Palestina.

Disisi lain hanya dengan melakukan serangkaian lawatannya yang singkat namun Trump mengatakan memperoleh kemenangan besar bagi As. Terbukti dari sambutan dan kesepakatan yang bernilai fantastis yaitu bernilai lebih dari US$2 triliun atau sekitar Rp. 33.000 triliun (kurs Rp. 16.500/US$).

Islam dapat Membebaskan Segala Bentuk Penjajahan

Dengan adanya kunjungan Trump ini diduga sebagai bentuk As memperkuat Hegemoni Amerika terhadap negara Timur tengah, artinya
betapa kuatnya imperialis As di Timur tengah dalam hal ekonomi, pertahanan dan tentunya politik.

Padahal islam melarangan untuk berteman baik dengan negara yang menampakkan permusuhan terhadap Islam. Sebagaimana Allah telah berfirman:

Artinya: Hai orang-orang yang berman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. (TQS. ali-Imran: 118).

Sudah seharusnya para pemimpin negeri muslim ini memahami larangan Allah Subhanahu wata’alah untuk menjalin kerjasama dengan pihak yang sudah nyata kekafiran dan permusuhan terhadap Islam. Begitu juga dengan umat harus menyadari untuk keluar dari dominasi As dan ideologi kapitalis ini.
Hal ini bisa dilakukan jika umat sadar dan ikut memperjuangkan agar aturan dari sang pencipta (aturan Islam) dapat diterapkan disegala lini kehidupan. Karena hanya dengan kembali ke jalan Islam seluruh bentuk penjajahan dimuka bumi ini akan bisa dihapuskan.

Umat harus bersatu dibawah naungan negara yang menerapkan syariat Islam, secara menyeluruh. Dengan bersatunya kaum muslim di seluruh dunia dalam satu komando akan memudahkan terlaksananya jihad fiisabillah, sehingga mampu untuk menyelamatkan saudara seiman kita di mana pun berada. [WE/IK].

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 7

Comment here