Opini

Solusi Hakiki Tuntaskan Kelaparan Sistemik di Gaza

Bagikan di media sosialmu

Oleh: Ade Aisyah A.Md. (Pendidik generasi dan aktivis dakwah Islam Kafah, tinggal di Garut)

Wacana-edukasi.com, OPINI–Tidak punya hati. Itulah gambaran kebiadaban Zionis Yahudi. Mereka menggunakan kelaparan sebagai cara baru genosida.

Dikutip dari cnbcindonesia.com (23/7/2025) Setiap hari 7 anak-anak Gaza meninggal dunia bukan karena serangan bom tapi rasa lapar dan malnutrisi. Bukan tidak ada makanan, tapi karena blokade Zionis Yahudi yang sudah mati rasa kemanusiaannya. Terdapat lebih dari 6000 truk penuh makanan,obat dan sabun yang tertahan di perbatasan menunggu izin masuk. Miris, Dunia hanya bisa diam, tak berdaya meruntuhkan blokade Zionis ini.

Jumlah yang tak sedikit, 2 juta jiwa terjebak dalam blokade. Mereka merasakan kelaparan hebat. Sejak gencatan senjata 6 pekan gagal diperpanjang, Zionis Yahudi memberlakukan blokade penuh pada 2 Maret 2025. Truk bantuan yang diperbolehkan masuk hanya dalam jumlah yang nyaris simbolik saja. Kekejian Zionis Yahudi ini sudah sangat terang-terangan, membiarkan kelaparan membunuh warga Palestina.

Kekejaman Zionis makin nyata. Retorika dan bantuan kemanusiaan tidak mempan memanusiakan mereka. Apalagi Zionis senantiasa dibela AS. Badan dunia sekelas PBB pun dibuat mandul. Veto AS selalu siap membela Zionis kapan saja.

Para pemimpin muslim hatta yang terdekat dengan Palestina saja sudah mati rasa. Mereka abai terhadap seruan Allah dan Rasulnya untuk membela saudara seakidah. Padahal Allah memerintahkan jika ada saudara sesama muslim yang diserang oleh orang kafir, maka wilayah yang terdekat dengan saudaranya itu wajib membela mereka tidak boleh menelantarkannya. Rasulullah Saw. bersabda: “Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, tidak boleh menzaliminya dan tidak boleh menelantarkannya.”

Umat Islam pun telah termakan propaganda Barat. Barat selalu berdalih membenarkan genosida Israel sebagai bentuk pembelaan Israel terhadap Hamas yang sudah dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh PBB. Selain itu, ditanamkan propaganda dalam benak umat Islam, bahwa Israel mustahil bisa dikalahkan. Padahal kuatnya Israel tidak bisa dilepaskan dari dukungan kuat AS. Propaganda tersebut jelas-jelas menjadikan umat Islam semakin lemah.

Sejatinya gambaran Israel itu kuat dan tak tetkalahkan itu hanyalah ilusi. Ilusi itu ditanamkan oleh para penguasa muslim pengkhianat. Hal itu menjadikan para ulama dan rakyatnya pun menyerah. Meski sempat muncul seruan pengiriman tentara dari ulama dunia untuk membela Palestina. Namun seruan itu tidak ada tanggapan apapun dari otoritas penguasa muslim manapun.

Sebenarnya, umat memiliki kekuatan luar biasa yang bersumber dari akidah yang kokoh. Umat harus memahami bahwa persoalan Palestina adalah persoalan keimanan terkait tanah ribat yang wajib dijaga dan dipertahankan dari serangan orang kafir. Seandainya hal itu dipahami oleh semua umat Islam termasuk penguasa, niscaya mereka tidak akan diam seperti saat ini.

Sejarah panjang telah membuktikan bahwa umat Islam memiliki kekuatan besar. Umat Islam jika bersatu dalam satu kepemimpinan politik dalam naungan Khilafah, mereka akan mewujud menjadi negara adidaya. Belasan abad umat Islam hidup dibawah naungan Khilafah. Mulai dari Negara Islam yang dibangun Rasulullah Saw. di Madinah hingga kekhilafahan Ustmaniyyah terakhir di Turki.

Selama ada Khilafah yang menaungi umat Islam, umat memiliki junnah (perisai) yang melindungi dari serangan musuh. Keadilan dan kesejahteraan pun dirasakan umat Islam di berbagai wilayah. Hal ini tidak bisa terbantahkan. Bahkan diakui oleh ilmuwan Barat sekalipun. Sebuah buku berjudul “What Islam Did For Us: Understanding Islam’s Contribution to Western Civilization” (London: Watkins Publishing, 2006), karya Tim Wallace-Murphy, memaparkan data tentang bagaimana transfer ilmu pengetahuan dari dunia Islam ke Barat pada zaman yang dikenal di Barat sebagai Zaman Pertengahan (the Middle Ages).

Situasi hari ini, umat Islam lemah, ditindas dan tak berdaya, hendaknya digunakan sebagai sarana untuk menyadarkan umat bahwa solusi hakiki persoalan Palestina adalah jihad dan tegaknya Khilafah.

Penyadaran tersebut harus terus dilakukan dan makin ditingkatkan. Upaya penyadaran yang massif seiring dengan bukti nyata kejahatan zionis yang semakin jauh dari pri kemanusiaan. Penjajahan dan genosida dengan menggunakan kelaparan adalah kejahatan yang luar biasa.

Hadirnya jamaah dakwah ideologis akan terus memimpim umat untuk mengembalikan kemuliaannya. Umat akan kembali mulia hanya ketika Khilafah tegak kembali.

Menuju kemuliaannya, pemikiran umat harus bangkit. Pemikiran sekular yang menguasai umat hari ini harus diganti dengan pemikiran Islam. Umat harus kembali hidup untuk Islam dan meraih rida Allah Swt. Hanya dengan mendapatkan rida Allah umat akan meraih kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat.

Ketika pemikiran umat mulai bangkit, umat akan terus bergerak, berjuang menegakkan kembali kejayaan Islam mengikuti metode dakwah Rasulullah Saw. Umat dibina dengan tsaqafah Islam, umat melakukan interaksi menyebarkan penyadaran tentang Islam. Ketika kesadaran terhadap Islam semakin luas, umat akan menyerahkan kekuasaannya untuk menerapkan hukum Islam dalam seluruh aspek kehidupan
Saat itulah Khilafah kembali tegak dan menaungi umatnya.

Dengan demikian, saat ini para pengemban dakwah harus meningkatkam keterampilan dalam berinteraksi dengan umat. Mereka harus menggunakan cara yang menggugah perasaan dan pemikiran umat ketika menyampaikan Islam. Akibatnya, keyakinan umat akan meningkat dan mereka akan istiqamah menempuh jalan dakwah sebagaimana yang dicontohlan Rasulullah Saw

Selain itu, para pengemban dakwah harus terus mendekatkan diri kepada Allah. Sejatinya mereka adalah makhluk lemah yang sangat membutuhkan pertolongan Allah. Apalagi dalam menjalankan dakwah yang penuh rintangan ini. Kuatnya taqarrub ilallah semoga menjadikan diri layak untuk mendapatkan pertolongan Allah.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 14

Comment here