Oleh: Nana Juwita, S.Si.
Wacana-edukasi.com, OPINI–Sejak 7 Oktober 2023 hingga saat ini Gaza, masih menjadi sasaran empuk bagi Zionis Yahudi, atas genosida yang dilakukan terhadap Gaza semua mata tertuju pada pembahasan persoalan Gaza, sehingga dunia menjadikan Gaza dan penduduknya sebagai pusat perhatian. Dunia belajar tentang kesabaran dan daya tahan karena kokohnya iman, tentang Al-Quran dan, tentang hakikat kebahagiaan menurut Islam.
Banyak yang masuk Islam karena kekagumannya terhadap rakyat Gaza atas keteguhan iman yang mereka miliki, sehingga hal inilah yang menarik non-muslim memutuskan untuk memeluk Islam.
Dikutip dari islamic-center.or.id, (04/12/23) adanya kekaguman pada Muslim Gaza membuat non-muslim tergerak hatinya untuk memeluk Islam. Christine Crnogorac sempat menyampaikan alasan mengapa Ia memeluk Islam, persoalan Gaza ini, sampai membuat Ia menangis dan penasaran apa yang menyebabkan warga Gaza mampu bertahan dengan kondisi yang sangat menyedihkan, ternyata jawaban nya adalah karena adanya kekuatan iman dan kepercayaan mereka terhadap satu Tuhan dalam Islam. Abby Hafez, seorang blogger terkenal asal Amerika, juga memeluk Islam karena kekagumannya pada rakyat Gaza atas ketabahan dan keyakinan yang ditunjukkan, sehingga membawanya untuk mencari sumber kekuatan warga Gaza, dan membawanya untuk mendalami Al-Quran.
Dunia penasaran dengan Islam
Banyaknya non-muslim yang memeluk Islam menjadi tanda bahwa dunia mulai melirik Islam sebagai solusi untuk mengatasi persoalan Gaza, bahkan kekejaman yang ditontonkan oleh Zionis Yahudi membuktikan bahwa gencatan senjata, solusi dua negara, atau pun rencana evakuasi warga Gaza bukanlah solusi yang tepat, karena warga Gaza terus bertahan untuk mempertahankan wilayah mereka.
Sementara itu, Seiring opini Islam tentang solusi pendudukan Palestina dengan jihad dan Khilafah, yang digaungkan oleh partai Islam ideologis yang konsisten dalam memperjuangkan Islam kafah dalam naungan Khilafah, semakin membuat dunia penasaran tentang sistem politik Islam (Khilafah). Perbincangan tentang sistem pemerintahan Islam (Khilafah) sangat intensif di kalangan muslim maupun non muslim, dan hal ini lah yang menjadi kekhawatirkan tersendiri bagi Barat.
Kekhawatiran tersebut juga terlihat dari pernyataan yang disampaikan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mengatakan bahwa ’’dia tidak akan menerima pembentukan kekhalifahan mana pun di pantai Mediterania’’. Ia juga menyampaikan bahwa respons Israel tidak hanya pada Yaman, namun akan meluas ke Lebanon dan wilayah lainnya (www.arrahmah.id, 23/04/25).
Klaim Netanyahu menolak Khilafah sejatinya menggambarkan ketakutan akan kekuatan umat Islam yang mulai terbentuk kesadarannya dengan menyerukan jihad dan tegaknya Khilafah sebagai solusi di tingkat global. Karena umat juga melihat sendiri bagaimana pemimpin negeri-negeri muslim tidak mampu berbuat apa-apa selain memberikan dukungan moral ataupun bantuan makanan dan obat-obatan, namun tidak ada satu negeri muslim pun yang mau mengirimkan bala tentara mereka ke Gaza. Apa lagi, berbagai institusi internasional seperti PBB, Liga Arab, bahkan Organisasi Konferensi Islam (OKI) enggan menghentikan kebrutalan Zionis Yahudi yang disokong Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa.
Krisis Gaza juga menunjukkan bahwa entitas Zionis Yahudi sangat angkuh dan brutal karena didukung oleh negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa yang senantiasa mendukung kepentingan Zionis Yahudi. Bantuan keuangan dan persenjataan terus mengalir untuk operasi militer di Gaza. Hingga saat ini genosida terus berlangsung di Gaza, tanpa ada yang berpihak pada warga Gaza.
Amerika salah satu negara pendukung Israel akan terus berupaya agar Khilafah tidak tegak, karena barat memahami bahwa pemerintahan Global Islam yang akan mampu melawan dan menjadi tantangan bagi keberlangsungan nilai-nilai barat. Bahkan, dewan Intelijen Nasional Amerika Serikat (National Inteligent Council/NIC) sempat merilis laporan dalam dokumen yang berjudul “Mapping The Global Future”. Adapun isi dokumen tersebut merupakan ramalan tentang masa depan dunia Tahun 2020. Di mana NIC memperkirakan akan ada empat hal yang terjadi pada tahun 2020-an yakni: Dovod World: Kebangkitan ekonomi Asia; Cina dan India bakal menjadi pemain penting ekonomi dan politik dunia. Pax Americana: Dunia tetap dipimpin dan dikontrol oleh AS. A New Chaliphate: Kebangkitan kembali Khilafah Islam yang merupakan bagian dari ajaran Islam.
Khilafah bisyarah dan janji Allah
Jika barat saja meyakini akan kembalinya Khilafah Islam, lalu bagaimana dengan umat Islam saat ini? apakah umat masih berharap pada sistem sekuler kapitalisme untuk mengatasi berbagai persoalan yang tengah menimpa umat Islam di dunia? umat haruslah memahami bahwa Khilafah adalah ajaran Islam dan bisyarah Rasulullah yang pasti akan terwujud.
Musuh Allah pasti akan menghalangi tegaknya Khilafah. Begitu pun penguasa-penguasa negeri muslim menutup mata akibat pengkhianatan mereka terhadap umat Islam khususnya Gaza, disebabkan mereka takut kehilangan kekuasaannya. Sudah seharusnya umat menyambut seruan ini, Umat harus menguatkan keyakinannya dan berjuang untuk menjemput nashrullah. Karena hari ini tampak jelas kerusakan yang ditimbulkan akibat penerapan sistem kapitalisme sekularisme. Maka kebutuhan akan khilafah sudah makin nyata dan juga mendesak untuk segera diwujudkan.
Namun, untuk mewujudkan tegaknya Khilafah mustahil untuk dapat dilakukan secara individu. Dengan demikian, umat haruslah memberi dukungan, dan bergabung dengan partai Islam ideologis yang hingga saat ini masih konsisten dalam menyuarakan Islam kafah dalam naungan Khilafah. Dengan tetap berpijak pada dakwah yang berdasarkan pada metode yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Aktivitas dakwah harus terus dilakukan untuk menyadarkan umat, dengan memberikan pemahaman kepada umat bahwa setiap muslim wajib untuk mewujudkan Khilafah, karena hal ini merupakan janji Allah SWT, dan bisyarah Rasulllah SAW, sebagaimana juga dijelaskan dalam HR Ahmad dan Al-Bazar, yang artinya:
“Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti minhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) yang zalim; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) diktator yang menyengsarakan; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti minhaj kenabian.” Beliau kemudian diam’’
Hadis tersebut memberitahukan lima periode perjalanan umat Islam sejak masa kenabian. Periode pertama adalah periode kenabian. Periode kedua adalah periode Khilafah yang mengikuti minhaj kenabian. Para ulama sepakat bahwa periode Khilafah Rasyidah adalah periode Khilafah yang berjalan di atas minhaj kenabian. Periode ketiga adalah periode pemerintahan dan kekuasaan yang zalim. Periode keempat adalah periode pemerintahan dan kekuasaan jabbariyah (diktator). Periode kelima (terakhir) adalah periode kembalinya Khilafah yang mengikuti minhaj kenabian. Ini menunjukkan bisyârah (berita gembira) akan tegaknya kembali Khilafah setelah keruntuhannya.
Bisyârah ini selayaknya memacu semangat kita untuk terus berjuang demi tegaknya Khilafah, jika ingin mendapat kemuliaan, yakni turut menjadi pemain bagi terlaksananya janji Allah tersebut.
Umat Islam juga harus meyakini bahwa sekuat apa pun barat berupaya menghalangi tegaknya Khilafah, dengan membuat tipu daya dan makar, namun makar Allah SWT jauh lebih baik,dan Allah akan melindungi orang-orang yang menjaga agama Allah. Sebagaimana dikabarkan dalam (QS.Ali-Imran:54), dan (QS.Muhammad:7)
وَمَكَرُوْا وَمَكَرَ اللّٰهُۗ وَاللّٰهُ خَيْرُ الْمٰكِرِيْنَࣖ٥٤
’’Mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya dan Allah pun membalas tipu daya (mereka). Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.’’
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ ٧
Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. [WE/IK].
Views: 0
Comment here