Surat Pembaca

Kecelakaan KMP, Siapa yang Bertanggung Jawab?

Bagikan di media sosialmu

Oleh: Ardiana

Wacana-edukasi com, SURAT PEMBACA--Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya mengalami kebocoran di ruang mesin dan terbalik saat berlayar di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7/2025). Kapal tersebut diketahui berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk.

Laporan pertama diterima petugas pada Kamis (3/7) pukul 00.16 Wita. Saat itu, kapal mengirimkan sinyal darurat melalui kanal 17, melaporkan kebocoran serius di ruang mesin. Hanya tiga menit kemudian, pukul 00.19 Wita, kapal mengalami mati total (blackout).

KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan. Berdasarkan data Kamis malam, 6 jenazah telah ditemukan, sementara 31 orang berhasil diselamatkan.

Sungguh miris. Keselamatan pelayaran seharusnya menjadi prioritas utama karena kecelakaan laut bukan hanya menimbulkan kerugian material, tapi juga bisa merenggut nyawa manusia, anak-anak maupun orang dewasa.

Penyebab Kecelakaan

Sejumlah faktor diduga menjadi penyebab kecelakaan ini, di antaranya:

Pertama, pelanggaran SOP pelayaran. Standar Operasional Prosedur mencakup kesiapan kru dan kapal, prosedur navigasi, penanganan muatan, hingga respons darurat. Ketidakpatuhan terhadap SOP dapat berdampak fatal.

Kedua, lemahnya pengawasan otoritas pelabuhan. Pengawasan terhadap kondisi kapal, termasuk kelayakannya untuk berlayar, seringkali tidak maksimal. Kapal yang tidak memenuhi standar tetap diizinkan berlayar.

Ketiga, kelalaian kapten dan kru kapal. Keselamatan penumpang adalah tanggung jawab penuh kru kapal. Sayangnya, penumpang tidak dilengkapi dengan peralatan keselamatan yang memadai.

Keempat, kerusakan teknis. Kerusakan pada lambung kapal atau bagian penting lainnya bisa mengancam integritas kapal dan menyebabkan kebocoran bahkan tenggelam.

Kelima, faktor alam. Cuaca buruk, gelombang tinggi, angin kencang, kabut tebal, dan arus kuat bisa mengganggu stabilitas kapal.

Keenam, kondisi kapal yang sudah tua. Banyak kapal tua tetap dioperasikan tanpa perawatan berkala. Padahal, perawatan rutin sangat penting demi menjamin keselamatan dan kenyamanan.

Menurut Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), KMP Tunu Pratama Jaya diproduksi pada 2010. Namun, ada dugaan struktur kapal sebenarnya lebih tua, sekitar tahun 2000. Penyebab utama kecelakaan, menurut KNKT, adalah kurangnya perawatan berkala. KMP ini milik swasta, dan tampaknya keselamatan kru serta penumpang dikorbankan demi keuntungan.

Inilah dampak sistem kapitalis dalam dunia transportasi, baik darat, laut, maupun udara. Semua berorientasi pada profit. Seharusnya, transportasi menjadi bagian dari pelayanan publik yang dikelola negara, bukan diserahkan sepenuhnya pada swasta. Jika pun dikelola pihak ketiga, pengawasan negara harus tegas dan menyeluruh.

Solusi dalam Sistem Islam

Berbeda dengan kapitalisme, dalam sistem Islam, pelayanan terhadap umat menjadi prioritas utama, terutama dalam hal kebutuhan hidup dan keselamatan nyawa manusia.

Negara (daulah) dalam sistem Islam bertanggung jawab penuh menyediakan infrastruktur dan fasilitas publik, termasuk transportasi, bahkan secara cuma-cuma. Jika ada biaya, maka sifatnya ringan dan tidak membebani rakyat.

Khalifah sebagai pemimpin negara bertugas mengurusi urusan umat (ri’ayah su’unil ummah) berdasarkan syariat Islam. Ia akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT atas amanah tersebut.

Dalam bidang transportasi laut, negara akan membangun pelabuhan dan infrastruktur pendukung, menyediakan kapal-kapal yang laik laut, dan memastikan kelengkapan alat keselamatan. Kapten dan kru yang ditugaskan pun merupakan tenaga profesional yang kompeten.

Negara juga akan memastikan pelayanan diberikan maksimal dan gratis, atau dengan biaya sangat terjangkau, demi kemaslahatan umat. Inilah solusi Islam terhadap persoalan transportasi laut. Sebuah sistem yang menjunjung tinggi keselamatan, kesejahteraan, dan pelayanan yang adil untuk semua. [WE/IK].

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 16

Comment here