Surat Pembaca

Islam Menjaga Fungsi dan Keharmonisan Keluarga

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Melagustina Dewi S.Sos.I (Aktivis Dakwah Muslimah Deli Serdang)

Wacana-edukasi. Com, SURAT PEMBACA– Korban M Rouf (13), warga Desa Parigimulya, kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang ditemukan tewas disebuah irigasi di Kabupaten Indramayu, Rabu (4/10/2023) lalu. Ia ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tangan terikat dan kepala penuh luka.

Pihak kepolisian pun mengamankan ibu kandungnya N (43), paman S (24) serta kakenya W (70 tahun). Setelah dilakukan pendalaman, ternyata tiga orang tersebut bersekongkol untuk membunuh korban. Setelah diinterogasi N selaku ibu Rauf mengaku ia telah memukul korban menggunakan tongkat milik sang kakek karena kesal karena berulang kali meminta memiliki HP.

Kembali terjadi kekerasan dalam rumah tangga hingga mengakibatkan anak meninggal dunia. Benar –benar miris rasanya tidak cukup satu atau dua kasus dalam sehari. Begitu banyak pemberitaan yang sangat menyayat hati hingga memakan korban dimana – dimana.

Kasus KDRT hingga memakan korban meninggal dunia perlu kt kritisi dan kita beri solusi. Sebab apabila ini terus berlanjut. Mau berapa banyak lagi korban? Maka harapannya bukan hanya satu pihak saja, selain keluarga, masyarakat dan negara juga harus memiliki peran untuk sama-sama menyelesaikan kasus KDRT ini.

Ketidakstabilan ekonomi keluarga, tidak harmonisnya hubungan serta komunikasi suami dan istri hingga munculnya orang ketiga dan sebagainya seringkali dijadikan alasan kasus KDRT ini. Padahal penyebabnya tidaklah sesederhana itu. Ada keterkaitan antara kepedulian masyarakat serta ketegasan hukum dari negara yang saling berkaitan satu sama lainnya.

Sekulerisme merusak fungsi keluarga

Sekularisme adalah sebuah prinsip yang bertujuan untuk menjalankan urusan-urusan manusia berdasarkan pertimbangan sekuler dan naturalistik. Sekularisme sering didefinisikan sebagai pemisahan agama dari urusan sipil dan negara (Wikipedia-ensiklopedia bebas)

Pemisahan agama dari urusan negara inilah menjadi akar permasalahan yang sebenarnya sehingga perannya benar-benar merusak fungsi keluarga, kenapa? Karena apabila keyakinan agama beserta syariatnya itu dipisahkan dengan kehidupan atau aktifitas didunia maka sudah bisa dipastikan orang-orang yang memiliki paham ini tidak akan pernah mengambil aturan agama sebagai standar mereka melakukan suatu perbuatan.

Singkatnya mereka bermuamalah, menjalankan pemerintahan, berinteraksi antara pria dan wanita bahkan membina rumah tangga dsb tidak mau diatur dengan aturan agama, maka aturan ‘suka-suka’ yang berasal dari hawa nafsu manusia lah yang akan mendominasi.

Padahal keluarga adalah bangunan terkecil dalam membentuk tatanan masyarakat serta kekuatan negara. dari keluarga yang sehat dan taat akan membentuk masyarakat yang solid dan peduli, dari sini maka bukan tindak mungkin membangun negara yang kuat. Tentunya dengan pengaturan yang paripurna dari sang pencipta dan pengatur yang Maha mengetahui atas segalanya.

Maka bisa dipastikan Sekulerisme hari ini berperan besar dalam mengakibatkan berbagai masalah, bahkan sampai merusak fungsi keluarga.

Islam Wujudkan Keharmonisan Keluarga

Islam adalah sebaik-baik agama serta kesempurnaan hakiki yang sesuai denga fitrah manusia. Islam juga menjamin terwujudnya kehidupan yang baik. Seperti kesejahteraan, ketentraman jiwa, terjaganya keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt.
Islam juga mengembalikan fungsi keluarga sesungguhnya serta mewujudkan keharmonisan keluarga yang secara terang dijelaskan dalam dalam nash-nash Allah swt. diantaranya: “Pertama, dalam Al-Qur’an dicantumkan bahwa perjanjian suami-istri disebut mitsaqan ghalizhan (perjanjian yang besar tanggung jawabnya).

Kedua, memilih pasangan tidak asal-asalan, faktor agama adalah hal yang diutamakan agar keluarga menjadi harmonis. Ketiga, hubungan suami dan istri bukan hubungan atasan dan bawahan. Suami diperintahkan memperlakukan istri dengan makruf (muasyarah bil ma’ruf), seperti tidak kasar, tidak bermuka masam, dan tidak menunjukkan kecenderungan terhadap perempuan lain di depan istrinya. Keempat, kesadaran suami-istri untuk berkomitmen menegakkan hukum-hukum Allah.

Keharmonisan keluarga hanya akan terwujud dengan keimanan dan ketaqwaan serta penerapan hukum islam dalam lingkup keluarga. namun ini tidak bisa hanya dilakukan oleh individu keluarga muslim saja, sebab juga dibutuhkan Kontrol masyarakat dan adanya peran negara.
Kontrol masyarakat terwujud dengan mendakwahkan islam kepada keluarga-keluarga muslim lainnya sehingga mereka paham dan siap menjalankannya syariatnya.

Sedangkan negara berperan penting dalam menerapkan syariat Islam kafah dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk aturan keluarga. Penerapan Islam kafah akan mewujudkan masyarakat sejahtera, aman, dan damai, serta akan menciptakan lingkungan yang sangat kondusif bagi terwujudnya keluarga keluarga muslim taat syariat.

Demikianlah bagaimana Islam memberikan penyelesaian atas setiap permasalahan, tidak ada problem yang tidak bisa diselesaikan oleh Allah swt, semua tercantum dalam nash-nash Alquran yang tidak diragukan lagi sumbernya. Wallahu’alam bishawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 10

Comment here