Oleh: Rahmawati, S.Pd. (Praktisi Pendidikan)
wacana-edukasi.com, OPINI–Di tengah genosida terbuka yang terjadi di Gaza dan penjajahan sistemik atas bumi Palestina, gelombang dukungan untuk mengakhiri perang tersebut makin menguat. Suara perdamaian untuk Palestina menggema hampir di seluruh dunia yang menghendaki Palestina merdeka dan terbebas dari serangan Israel.
Tak terkecuali gen z, dalam semangat solidaritas internasional dan perlawanan terhadap pendudukan Israel atas Palestina, komunitas Students for Justice in Palestine (SJP) Bandung menggelar Agenda Solidaritas dengan Sumud Flotilla sebagai bentuk protes yang tegas. Namun, ditengah semangat mereka yang membara, lagi-lagi Zionis Yahudi menampakkan kebiadabannya terhadap armada kemanusiaan yang mengantar harapan bagi penduduk Gaza. Kapal-kapal tersebut diserang dan ditahan oleh pasukan Israel di perairan internasional. Akibatnya, bantuan seperti obat-obatan dan makanan tak sampai kepada warga Gaza.
Berdasarkan laporan The Guardian dan Reuters pada 2 Oktober 2025 lalu, lebih dari 40 kapal yang memuat 450 sukarelawan yang terdiri dari 47 negara seperti malaysia, Maroko, Turki, Indonesia dan lain-lain telah ditahan di pelabuhan Ashdod. Mereka mengirimkan pasokan penting dan bantuan medis kepada penduduk Gaza, tetapi ditolak masuk.
Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia, mengecam tindakan tersebut sebagai penghinaan terhadap hati nurani dunia. Aktivis muda dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi membentangkan spanduk bertuliskan, “Blokade adalah Barbarisme” dan “Gaza Membutuhkan Kebebasan, Bukan Dua Negara.” Langkah ini yang menentang narasi Barat yang menyesatkan sebagai bukti berkembangnya kesadaran politik generasi muda Muslim.
Selain itu, di Maroko ribuan Gen Z menentang penangkapan kapal Flotilla dengan cara turun ke jalan di kota Rabat. Dalam aksi tersebut, mereka meminta agar pemerintah memutus hubungan dengan Israel. Mereka juga mempertegas bahwa rakyat Maroko mendukung penuh warga Palestina.
Tak hanya di negeri Muslim, dunia pun bereaksi cepat. Puluhan ribu orang turun ke jalan, baik yang ada di Paris, London, Brussels, dan Roma dengan bendera Palestina dan spanduk bertuliskan, “Hentikan Genosida di Gaza.” Mereka menyerukan kepada pemerintah untuk segera menghentikan bantuan kepada Israel dan memboikot barang-barang yang terkait dengan pendudukan tersebut. karena apa yang telah dilakukan Israel telah melewati batas kemanusiaan, tidak hanya membunuh warga gaza, tapi juga menghancurkan fasilitas, meluluhlantakkan kota Gaza, bahkan akses bantuan ke Gaza pun berusaha diblokade.
Flotilla telah memberikan cita-cita dan nilai kemanusiaan bagi rakyat Palestina. Namun, saat dunia tak peduli ketika Flotilla diblokade dan diserang, maka saat itulah semakin nampak bahwa yang dilawan bukan hanya rakyat Palestina, tetapi juga melawan nilai kemanusiaan.
Ilusi Two State Solution
Sejak 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memberi solusi dua negara sebagai tujuan politik sekuler untuk mendukung kelangsungan hidup Israel. Faktanya, solusi ini justru menambah luka dan penderitaan warga Palestina. Gagasan ini bukan lagi jalan damai, tapi jalan buntu. Gen Z, generasi yang tumbuh dengan akses informasi luas dan keberanian bersuara, punya tanggung jawab moral untuk menolak solusi yang tidak adil tersebut.
Berbeda dalam sistem Islam yang disebut Khilafah. Islam memandang bahwa tak ada kompromi terhadap penjajah. Jika mereka menawarkan solusi dua negara, maka umat tak boleh mengambilnya. Sebab perbuatan tersebut hukumnya haram dan termasuk kezaliman terhadap kaum muslim.
Menerima solusi dua negara sama saja menerima eksistensi negara yang lahir dari kezaliman. Sehingga haram hukumnya menerima konsep ini. Palestina adalah tanah wakaf umat Islam yang tidak boleh dibagi, justru tanah tersebut harus dibebaskan dan dipertahankan meski dengan darah dan air mata.
Palestina bagi umat Islam bukanlah sekadar wilayah, lebih dari itu ia memiliki akar akidah. Sebab Baitul Maqdis adalah tempat mi’raj Rasulullah saw. Selain itu, Baitul Maqdis juga kiblat pertama umat Islam, negeri para nabi, dan tanah yang diberkahi. Rasulullah saw. bersabda,
“Sesungguhnya malaikat Yang Maha pengasih (malaikat Allah) telah membentangkan sayapnya di atas negeri Syam.” (HR Tirmidzi no. 3954).
Bahkan, Rasulullah saw. menjamin muslim Palestina akan selalu berada dalam kebenaran. Beliau saw. bersabda,
“Orang-orang Magrib (Syam) akan terus tampak di atas kebenaran hingga datang hari kiamat.” (HR. Muslim no. 1925).
Apalagi muslim Palestina dan muslim sedunia adalah saudara. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara maka damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (TQS. Al-Hujurat [49]: 10).
Dalam sebuah hadis Rasulullah saw. juga bersabda, “Orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh sakit maka seluruh tubuhnya ikut merasakan tidak bisa tidur dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR Muslim no. 4685).
Solusi Islam
Islam adalah Rahmatan Lil’alamin, rahmat bagi seluruh alam dan petunjuk serta solusi atas segala permasalahan kehidupan, termasuk menjadi solusi hakiki bagi Palestina dan seluruh penjajahan dunia.
Satu-satunya negara yang mampu menjadi pembebas Palestina hanyalah Khilafah Islamiah. Khilafah akan melaksanakan jihad untuk melakukan pembebasan, hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw.,
“Sesungguhnya imam adalah perisai, di belakangnya orang-orang berperang dan dengannya orang-orang berlindung diri.” (HR Muslim).
Tegaknya sistem Islam menjadi pemersatu sekaligus pelindung umat dalam satu kepemimpinan global. Hal ini pula yang menjadi solusi atas persoalan umat khususnya Palestina. Oleh sebab itu, sistem Islam merupakan kekuatan politik dan militer umat yang akan mampu menghentikan penjajahan, menegakkan keadilan, dan memerdekakan seluruh wilayah Islam atas izin Allah.
Muslim Generasi Z harus menolak solusi dua negara karena solusi tersebut merupakan jebakan politik yang menyesatkan. Hanya dengan penerapan Islam secara menyeluruh, maka dunia akan menyaksikan munculnya peradaban yang menjunjung tinggi keadilan sejati, menghormati semua orang, dan mengembalikan tanah Palestina kepada pemiliknya yang sah.
Walhasil, Gen Z Muslim harus terus menyuarakan kebenaran dengan keyakinan bahwa kemenangan hanya bisa diraih melalui penerapan sistem Islam sebagai solusi menyeluruh.[]
Wallahu a’lam bishowab
Views: 10


Comment here