Opini

Bunuh Diri Wujud Generasi Rusak

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Ummu Ahtar (Anggota Komunitas Setajam Pena)

wacana-edukasi.com, OPINI– Seorang mahasiswa universitas Indonesia (UI) berinisial MPD 21 tahun ditemukan tewas di sebuah apartemen kawasan Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Korban diduga bunuh diri dengan melompat dari lantai 18 apartemen tersebut pada Rabu 8 Maret 2023 sekitar pukul 23.45 WIB. MPD sempat meninggalkan pesan permintaan maaf kepada keluarga dan teman-temannya melalui unggahan di media sosialnya.(megapolitan.kompas.com, (12/3/2023))

Sebelumnya kasus bunuh diri juga dilaporkan terjadi di Bantul NS 38 tahun warga dusun Wirokerten Kelurahan Wirokerten Kapan Uwon Bangun Tapan ditemukan tewas gantung diri di usuk kayu dapur. Diketahui NS melakukan aksinya ini setelah dia pulang dari Rantau. Kasus bunuh diri menyentuh angka yang mengkawatirkan. (daerah.sindonews.com, (10/3/2023))

Dilansir dari bbc.com, 25 Januari 2023 insiden bunuh diri di Indonesia bisa 4 kali lebih tinggi dari data resmi. Hal ini didukung dari Sample Registry System (SRS) di Kementrian Kesehatan. Pada tahun 2018 dari data yang sudah disesuaikan dengan estimasi kelengkapan survei 55% angka kematian akibat bunuh diri di Indonesia besar 1,12 per 100.000 penduduk. Menurut Bank Dunia jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2018 adalah 267,1 juta jiwa ini berarti ada 2992 kematian akibat bunuh diri di tahun tersebut.

Peneliti di Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, Yuslely Usman, mengatakan bahwa dugaan angka bunuh diri sebenarnya lebih tinggi dari data resmi itu mengingat SRS mencatat lebih banyak kematian daripada yang tercatat di Sistem Admin Kependudukan (Adminduk). Banyak keluarga tidak melapor ke Polisi dikarenakan bunuh diri ibarat aib. Sungguh ironis hingga saat ini kasus bunuh diri terus mencuat karena solusi belum tuntas sampai akarnya.

Apa Akar Masalah Bunuh Diri yang Blum Tuntas?

Kasus bunuh diri semakin sering terjadi mencerminkan terganggunya kesehatan mental warga. Apalagi kasus tersebut terjadi di berbagai usia. Keputusan bunuh diri diakibatkan banyak faktor. Mulai dari tekanan ekonomi, pehaman agama yang kurang akibat sedikitnya jam pelajaran agama, kurikulum yang hanya fokus pada materi, pola asuh yang salah menjadikan generasi rapuh.

Dari faktor-faktor tersebut jika dikerucutkan akan sampai pada satu titik. Yakni buruknya sistem kehidupan yang diterapkan saat ini dan abainya penguasa pada rakyat. Paham sekularisme membuat agama dipisahkan dari kehidupan. Konsekuensinya, manusia tumbuh dengan jiwa yang rapuh, kadar keimanan yang minim, dan mudah putus asa.

Sekularisme membuat negara abai terhadap rakyat. Negara memandang bahwa manusia hanyalah sekumpulan warga yang berada di wilayah tertentu. Program-program kesehatan mental tidak mampu menjadikan generasi terbebas dari gangguan mental. Karena program tetap berdasarkan sekularisme. Program tersebut tidak mampu menjadikan generasi menjadi mulia. Lalu apa solusinya?

Islam Kaffah adalah Solusi dari Semua Polemik Kehidupan.

Sistem yang mampu terbukti menjaga kesehatan mental warganya adalah kepemimpinan Islam yang disebut Khilafah. Posisi negara Khilafah adalah sebagai khadimatul ummat (pelayan umat). Rasulullah Saw bersabda yang artinya,”Imam (Khalifah) adalah ra’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya.” (HR. al-Bukhari)

Khilafah akan mengurus warga dengan sebaik-baik pengurusan. Sebagaimana Islam memandang manusia secara utuh dan menyeluruh. Karena itu pembangunan manusia tidak hanya aspek fisik. Namun juga mental dan menjadikan akidah Islam sebagai azas kehidupan. Khilafah tidak akan mengajarkan moderasi agama. Karena ajaran itu membuat Islam terdikotomi hanya pada masalah ritual semata. Akidah Islam diajarkan secara menyeluruh kepada generasinya. Akhidah ini akan menuntun mereka memahami tujuan hidup di dunia ini hanyalah untuk beribadah kepada Allah SWT.

Maka dari ini Allah akan bahagia ketika mendapat ridha Allah, baik cobaan dan kenikmatan adalah bagian dari ujian yang Allah berikan kepada manusia. Karenanya sikap seorang muslim ketika merasa mendapatkan kenikmatan, dia akan bersyukur. Namun saat dia ditimpa cobaan dia akan bersabar menghadapinya dan terus bertawakal kepada Allah. Mereka pahan bahwa kedua kondisi ini baik untuknya.

Seorang yang beriman tidak akan tidak akan pernah berfikir bunuh diri. Karena dia paham semua ketetapan Allah adalah yang terbaik. Serta setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban. Jadi dia paham bahwa bunuh diri adalah perbuatan yang dilarang oleh syariat Nabi.
Rasulullah Saw bersabda yang artinya,” Barang siapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi itu kelak akan berada di tangannya dan akan dia gunakan untuk menikam perutnya sendiri di dalam neraka Jahanam kekal di sana selama-lamanya. Barang siapa bunuh diri dengan minum racun, maka kelak ia akan meminumnya sedikit demi sedikit di neraka Jahanam ia kekal di sana selama-lamanya .” (HR. Bukhari no.5778, Muslim no.109)

Kehidupan yang berdasarkan akhidah Islam akan menghasilkan manusia yang tangguh, sabar akan cobaan, dan yakin akan hari akhirat. Inilah konsep kehidupan yang diajarkan oleh Islam bagi pemeluknya. Dengan kata lain negara Khilafah juga menjamin kehidupan warganya. Sehingga mengurangi adanya tekanan kehidupan. Dari sistem ekonomi Islam, Khilafah akan menjamin setiap laki-laki mendapat pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarganya. Jaminan pendidikan, kesehatan, keamanan diberikan Khilafah secara gratis dan berkualitas. Sehingga tidak akan ada diskriminasi layanan dasar publik.

Bagi warga negara Khilafah juga didesain untuk menghasilkan generasi syakhsyiah Islam. Yakni pola pikir dan sikap mereka sesuai Islam. Selait itu mereka juga dibekali ilmu alat duniawi. Sehingga mereka semakin paham tujuan hidup di dunia hanyalah untuk beribadah kepada Allah dan meraih ridha-Nya. Mereka akan sibuk menjadi sosok yang mampu memuliakan Islam dan bermanfaat bagi kaum Muslimin. Demikianlah solusi Islam secara konsep dan teknisnya dalam memberantas angka bunuh diri. Sepatutnya umat kini harus sadar bahwa hanyalah sistem Islam (Khilafah) yang mampu memberantas semua kebatilan dan kemaksiatan yang terus merajalela akibat sistem Kapitalisme Sekularisme yakni pangkal semua masalah ini.

Wallahu’alam bisshawab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 21

Comment here