Opini

Tolak Khilafah, Bukti Ketakutan Netanyahu

blank
Bagikan di media sosialmu

Yuli Mariyam (Pendidik Generasi Tangguh)

Wacana-edukasi.com, OPINI–Aksi bela Palestina yang dilakukan secara masif diberbagai belahan dunia terhadap genosida pendudukan Israel, setidaknya telah menunjukkan bahwa jihad dan khilafah merupakan solusi tepat untuk permasalahan dua negara tersebut. Diantara berbagai solusi parsial yang ditawarkan dan dilakukan sebagai wujud kemanusiaan seperti speak up, penggalangan donasi, dan juga boikot produk israel, seruan bersatunya kaum muslim dalam daulah khilafah islamiyah dan mengirimkan tentara untuk berjihad membebaskan palestina membuat perdana mentri Netanyahu ketakutan perihal keamanan negaranya.

Hal tersebut bisa dilihat dari pernyataannya yang dimuat di media Al-Quds pada 23 April 2025 yang mengatakan, “Kami tidak akan mengizinkan berdirinya kekhilafahan Islam, dan kami akan melanjutkan tekanan militer sampai Ham*s disingkirkan”. Pernyataan tersebut bukan tanpa alasan, karena sejatinya musuh-musuh Islam telah memahami sejarah dunia yang menunjukkan keadidayaan kaum muslim ketika Khilafah ada untuk menegakkan syariat Islam dan melindungi darah muslimin di seluruh dunia.

Sehari sebelumnya, pada tanggal 22 April 2025, media Al Jazeera Mesir dan Hurriyet Daily News juga menuliskan berita tentang keinginan besar Netanyahu untuk menguasai Gaza yang sampai saat ini belum bisa ditaklukkan.”We know who are up against. We will not allow the establishment of caliphate a few kilometers away on the Mediterranean coast” (“Kami tahu siapa yang kami hadapi. Kami tidak akan membiarkan berdirinya kekhilafahan beberapa kilometer jauhnya dari pesisir Mediterranean.”) Ungkapnya saat menghadiri hari peringatan di kota Jaffa.

Bagai Buih di Lautan

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Tsauban RA, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda “ Hampir saja bangsa-bangsa memangsa kalian sebagaimana orang-orang lapar menghadapi meja penuh dengan hidangan”.

Lalu kemudian dilanjutkan dengab ,”Jumlah kalian saat itu banyak, tetapi seperti buih dilautan. Allah sungguh akan mencabut rasa takut dari dada musuh kalian, dan Allah sungguh mencampakkan penyakit wahn kedalam hatimu, yaitu cinta dunia dan takut mati.”

Rasulullah bukanlah cenayang dan gambaran yang disampaikan pada 1400 tahun lebih itu kini telah kita rasakan, saat kaum muslim tercerai berai oleh sekat-sekat nasionalisme hingga tak memahami bagaimana caranya membebaskan saudara yang dikatakan satu tubuh dalam Aqidah. Hampir 2 miliar orang atau sekitar 25% populasi dunia tidak sanggup mengalahkan 7 juta penjajah zionis laknatullah yang menduduki kiblat pertama umat Islam. Darah kaum muslim Palestina sudah tertumpah sejak Nakba(Malapetaka) tahun 1948, mereka diusir dari tempat tinggal mereka, rumah-rumah mereka dijarah, hidup mereka dalam tekanan senjata, berbagai penculikan dan pembunuhan terjadi setiap harinya, bahkan setelah badai al Aqso yang dilakukan oleh para pejuang pada tanggal 7 Oktober 2023 rudal dan bom meluluhlantakkan wilayah Gaza dan sekitarnya. Nyawa melayang bertambah setiap hari, tidak hanya para mujahidin bahkan lebih banyak dari itu adalah sipil terutama Perempuan dan anak-anak.

Gencarkan Dakwah Jihad dan Khilafah

Seruan Jihad tentu bukan hanya pada para pejuang kemerdekaan ataupun jihadis yang datang dari berbagai penjuru negri muslim, yang tergerak hatinya untuk ikut andil dalam membebaskan Palestina. Jihad juga harus dilihat perspektif islam yang membebankan pada semua kaum muslim laki-laki terlebih pada pasukan militer dan juga alusista yang digunakan. Hal tersebut akan selalu berkaitan dengan sistem ekonomi, pertahanan dalam negri, adidaya pangan dan juga sumber daya manusia. Yang artinya harus kaffah atau menyeluruh, dan semua itu tidak bisa terwujud tanpa adanya kesadaran pentingnya persatuan kaum muslimin dalam bingkai khilafah.

Kaum muslimin harus mengesampingkan adanya perbedaan-perbedaan furuiyyah yang memperdebatkan perbedaan masalah-masalah cabang dalam berbagai madzhab. Hal mendasar yang perlu diluruskan adalah bagaimana fiqrah Aqidah Islamiyah yang melahirkan aturan-aturan kehidupan dapat diterapkan secara keseluruhan. Dan thotiqoh penerapannya harus sesuai dengan manhaj kenabian, karena tidak ada uswatun khasanah yang perlu diikuti millahnya kecuali Rasulullah SAW.

Nasionalisme yang berasal dari paham kapitalisme sejatinya adalah bentuk penjajahan dari para kapital agar mereka bisa menguasai wilayah yang diinginkan dan tentu saja menjarah sumber daya alamnya untuk kepentingan negara mereka, karena itu berbagai cara akan dilakukan, termasuk menggenosida dengan mengatasnamakan agama. Karena itu kaum muslim harus menyadari, mencampakkan kapitalisme dan mengganti dengan sistem Islam dalam bingkai Khilafah adalah sebuah kewajiban. Hal itu ditegaskan dalam Al Quran dan As Sunnah. Imam An Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menulis “ Mereka (Para Shahabat) telah bersepakat bahwa wajib atas kaum muslimin mengangkat Khalifah”.

Setelah runtuhnya Khilafah Tahun 1924 oleh Mustofa Kemal At Tarturk membuat kaum muslim benar-benar tak berdaya dibawah kekuasaan negara kafir harbi fi’lan, yang nyata-nyata memerangi kaum muslim baik fisik maupun non fisik. Kembalinya kekuasaan muslim adalah keniscayaan, sebab itu adalah janji Allah Subhanahu Wata’ala, namun begitu umat harus mengusahakan sebagai bentuk ketaatan dalam menyambut kabar gembira tersebut. Mendakwahkan Islam kaffah hingga tegaknya Daulah dalam bingkai Khilafah adalah kewajiban seluruh umat muslim. Mari bersama menyambut Islam Rahmatan Lil ‘Alamiin. [WE/IK].

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 3

Comment here