Opini

Ketakutan Barat, Khilafah Tegak

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Umma Hadid (Muslimah Pegiat Literasi)

Wacana-edukasi.com, OPINI--Seperti pegas yang semakin ditekan akan semakin kuat lontarannya, demikian pula Gaza. Serangan demi serangan yang dilancarkan Israel justru semakin menyadarkan banyak pihak untuk bergerak menyelamatkan Palestina.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot mengatakan Prancis dan Arab Saudi akan bersama-sama mengadakan konferensi di New York pada Juni untuk mempertahankan prospek pengakuan negara Palestina (viva.co.id, 1/01/25).

Dukungan terhadap perjuangan Palestina semakin menguat, terbukti dari partisipasi perwakilan dari 60 negara di seluruh dunia dalam Konferensi bertema “Kemenangan Gaza adalah Tanggung Jawab Umat” yang digelar di Istanbul, Turki, pada Sabtu, 26 April 2025. Konferensi ini bertujuan untuk memperkuat gagasan perlawanan, keteguhan, dan kegigihan rakyat Palestina, sekaligus meningkatkan kesadaran di kalangan umat Islam bahwa persoalan Palestina bukan hanya sekadar konflik regional, tetapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh umat Islam di dunia (Sindonews.com, 28/04/25).

Dukungan demi dukungan terhadap Gaza sejatinya telah membuka mata dunia, termasuk Barat, akan semakin tingginya arus kesadaran umat terhadap urgensi khilafah sebagai solusi bagi penderitaan Palestina.

Ironisnya, berbagai upaya Barat untuk menekan kebangkitan khilafah justru berbalik arah. Salah satu contohnya adalah peristiwa serangan WTC pada 11 September 2001 di Washington DC, yang menjadi titik awal kampanye global untuk menghalangi tegaknya khilafah. Pada tahun 2005, Perdana Menteri Inggris Tony Blair dalam pidatonya bahkan melontarkan tuduhan serius terhadap khilafah, menyebutnya sebagai salah satu ideologi jahat.

Dalam pidato yang dilaporkan oleh New York Times pada 16 Juli 2005, Blair menandai beberapa ciri yang disebutnya sebagai ancaman, yakni keinginan untuk mengeliminasi Israel, menjadikan syariat Islam sebagai sumber hukum, menegakkan khilafah, dan menolak nilai-nilai liberal Barat.

Pidato Blair tersebut dilatarbelakangi oleh serangan teror di West Yorkshire, London, yang dituduhkan kepada kelompok Al-Qaeda. Namun, kemudian diketahui bahwa aksi-aksi teror tersebut ternyata memiliki keterkaitan dengan operasi intelijen Amerika Serikat dalam kampanye Global War on Terror (GWOT). Dengan kata lain, strategi Barat untuk mengaitkan khilafah dengan terorisme adalah bagian dari upaya untuk mengekang aspirasi umat Islam terhadap persatuan politik Islam.

Namun, alih-alih berhasil menekan aspirasi tersebut, krisis Gaza justru menjadi katalisator bagi kesadaran umat Islam untuk bersatu memperjuangkan kepemimpinan yang adil. Setiap serangan terhadap Gaza semakin memperjelas wajah penjajahan dan penindasan, yang pada akhirnya mendorong umat untuk menyadari pentingnya kepemimpinan yang bersandar pada akidah Islam.

Dengan demikian, krisis Gaza bukan hanya menjadi lambang kegagalan Barat dalam menundukkan semangat perlawanan umat Islam, tetapi juga menjadi tanda kebangkitan khilafah yang semakin nyata di tengah-tengah umat. Meskipun tegaknya khilafah merupakan suatu keniscayaan dalam sejarah, namun para pengemban dakwah tetap memiliki kewajiban untuk menggencarkan upaya dakwah penegakannya di berbagai lapisan masyarakat.

Dakwah tersebut harus dilakukan secara masif agar tercipta opini umum yang kuat dan kokoh, berlandaskan kesadaran kolektif tentang pentingnya khilafah sebagai solusi atas berbagai persoalan umat. Dengan demikian, penegakan khilafah tidak hanya menjadi sekadar wacana, tetapi juga menjadi tujuan bersama yang didukung oleh kesadaran umat secara luas.

Dakwah penegakan khilafah harus mengikuti metode dakwah Rasulullah saw., yakni dengan fokus pada thariqah umat, yaitu dakwah berbasis penyadaran akidah. Melalui pendekatan ini, target utama dakwah bukan sekadar menyampaikan pesan, tetapi membangun kesadaran kolektif di kalangan umat Islam agar terbentuk dukungan yang kuat dan masif. Dukungan ini diharapkan akan menjadi kekuatan pendorong bagi perubahan mendasar, yakni proses baiat terhadap seorang khalifah yang akan memimpin seluruh kaum muslim berdasarkan syariat Islam. [WE/IK].

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 2

Comment here