Opini

Evakuasi Rakyat Gaza, Memuluskan Agenda Penjajah

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Mintan Tyani (Relawan Opini Andoolo Konawe Selatan)

Wacana-edukasi.com, OPINI--Apakah kalian tahu perban/kasa berasal dari mana? Ya, benar dari Gaza, Palestina. Yang muncul di pertengahan abad ke-16. Dengan hal ini kita bisa mengetahui bahwa dulu Gaza adalah pusat ilmu pengobatan, tempat pertama kali perban dikenal untuk menyembuhkan luka. Tapi hari ini Gaza bukan lagi tempat untuk membalut luka, melainkan luka itu sendiri.

Berbicara soal luka, keadaan saudara kita di sana bukan lagi hanya terluka tetapi sudah sampai pada kematian. Hingga saat ini penderitaan yang dirasakan belum menemukan titik terang untuk kedamaian mereka. Bahkan semakin hari kian memanas setelah perjanjian gencatan senjata kemarin telah diingkari oleh Zionis laknatullah’alaih. Lalu upaya apa yang harusnya kita lakukan untuk membantu mereka yang sedang meregang nyawa?

Selaras dalam hal bantuan di mana ada kabar yang menyatakan ada usaha yang akan dilakukan untuk membantu saudara kita di sana, yaitu rencana Presiden Prabowo Subianto yang siap menerima dan menampung untuk sementara waktu ribuan warga Gaza Palestina yang menjadi korban kekejaman militer Zionis dan akan di pulangkan disaat keadaan mereka membaik (Beritasatu.com, 09/04/2025).

Menanggapi rencana tersebut seorang pengamat isu geopolitik Timur Tengah, Smith Alhadar mengatakan bahwa rencana presiden ini bisa memicu kontroversi. Beliau menganggap wacana itu sebagai blunder yang bisa memicu protes dari dalam dan luar negeri (BBC News Indonesia, 11/04/2025).

Di sisi lain, pernyataan Prabowo ini disinyalir ada hubungannya dengan AS. Karena wacana ini keluar disaat AS berencana akan menaikan tarif import pada negara kita. Memang, Trump masih menangguhkan kebijakan itu dengan tujuan menunggu Prabowo untuk menawar dengan penawaran yang menguntungkan. Akhirnya muncullah desas-desus bahwasannya langkah yang direncanakan Prabowo untuk warga Palestina ini merupakan usaha melobi kebijakan AS tersebut.

Benar saja, wacana itu mendapat penolakan dari sisi organisasi negeri-negeri Islam yakni Liga Arab, di mana wacana ini sangat kontradiktif dengan seruan jihad yang sudah digaungkan oleh beberapa para ulama, pun demikian aksi Prabowo ini sebenarnya malah akan memuluskan cita-cita para Zionis yang menginginkan warga Palestina keluar dari tanah mereka. Karena itulah tujuan dan impian mereka, yaitu mengosongkan tanah Palestina dan mereka bisa menguasai tanah itu dengan keseluruhan secara utuh.

Namun alih-alih menolak wacana tersebut, kenyataannya para organisasi ini juga sampai saat ini belum menemukan cara untuk menghentikan kebrutalan penjajah Zionis Israel ke Palestina. Belum ada usaha yang dilakukan untuk mengusir keberadaan penjajah Zionis Israel dari tanah Palestina, selama ini bantuan-bantuan yang diberikan hanya berupa makanan, minuman, pakaian dan obat-obatan. Ya memang, obat adalah penyembuh sebuah luka, tapi tidak selamanya obat itu hanya berupa kapsul dan tablet. Kenyataan obat yang dibutuhkan oleh saudara kita di Palestina adalah obat yang berupa pembelaan dan upaya kita dalam membantu mereka untuk mengusir para penjajah dari tanah mereka.

Palestina bukan hanya terluka oleh peluru, tapi juga oleh sunyinya suara keadilan dari mereka yang seharusnya peduli. Karena terkadang yang menyakitkan bukan suara musuh, tapi diamnya mereka yang kita harapkan berdiri bersama. Terkadang pula, luka terdalam bukan dari tangan musuh, tapi dari saudara yang memilih diam ketika mereka sakit dan menangis. Jadi yang sebenarnya dibutuhkan mereka saat ini adalah intervensi militer dari saudara-saudara muslim mereka.

Tapi selain bisunya dunia ada hal lain lagi yang berdiri tegap menghalangi langkah kita untuk terjun langsung dalam pembebasan saudara-saudara kita, yang menjadi pemicu terpisahnya kekuatan para muslim dalam membela saudaranya sendiri. Sekat yang dimaksud di sini bukan seperti tembok pemisah antara Mesir dan Palestina yang mudah dihancurkan jika ia hanya sebatas “tembok”. Namun sekat antar umat Islam saat ini adalah tembok nasionalisme.

Di mana tembok ini adalah buah dari sistem yang sedang merongrong dunia saat ini, yaitu kapitalis sekuler yang memang memiliki prinsip memisahkan antara kehidupan dan agama, dunia dan akhirat. Padahal permasalah genosida yang ada di tanah Palestina itu bukan hanya perkara dunia, namun juga akhirat. Karena di situlah keimanan seseorang dipertaruhkan untuk membela agama dan tanahnya dari penindasan dan perampasan oleh entitas Zionis Yahudi untuk menguasai tanah mereka, serta dipayungi oleh kapitalisme yang ingin menguasai seluruh dunia.

Dengan semua kenyataan ini bisa kita lihat ternyata upaya-upaya yang telah dilakukan tidak membuahkan hasil yang signifikan, di samping memang tidak ada tindakan yang serius untuk meredam genosida tersebut, jadi bisa kita simpulkan bahwa solusi yang tepat untuk saudara kita di Palestina hanyalah jihad Fiisabilillah. Namun bukan hanya seruan jihad saja tanpa upaya lain, di mana jihad ini bisa terealisasikan hanya dengan di bawah naungan Negara Khilafah. Karena Khilafah bukan hanya sekedar negara tapi juga bisa menghadirkan raa’in dan junnah untuk umatnya, tidak akan membiarkan umatnya mendapatkan penindasan bahkan perampasan hak-hak mereka. Khilafah juga akan menghancurkan tembok nasionalisme yang selama ini menyekat-nyekat kaum Muslim di seluruh dunia, sehingga menghasilkan muslim yang buta dan bisu ketika melihat saudaranya dibantai dan ditindas.

Kehadiran Khilafah juga menjadi solusi fundamental untuk sebuah kedzaliman bukan hanya di Palestina tetapi di seluruh dunia, pun juga menjadi bengkel bagi peradaban umat yang bisa mencetak generasi cemerlang, yang berani dan tegas melawan musuh-musuh yang akan menyerang atau menginjak-injak agama mereka. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 190 : “Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian, (tetapi) janganlah kalian melampaui batas, karena sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”[WE/IK].

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 5

Comment here