Oleh: Hideyosi Mori
Wacana-edukasi.com, OPINI–Isu Palestina hingga kini masih menjadi sorotan dunia. Bukan hanya kaum Muslim, tetapi juga kalangan non-Muslim ikut menyuarakan keadilan bagi rakyat Palestina. Kekejaman yang mengerikan memaksa mata dunia menoleh pada apa yang terjadi di tanah suci itu.
Bagaimana mungkin seorang ibu harus menyaksikan anak-anaknya tewas dengan tubuh terpotong-potong? Bagaimana seorang ayah merelakan anaknya mati kelaparan? Bagaimana seorang suami menanggung pilu menyaksikan istrinya diperkosa? Siapa yang ingin melihat anggota keluarganya dibunuh setiap hari tanpa alasan yang jelas?
Apa yang terjadi di Palestina sudah seharusnya dihentikan dengan tindakan nyata, bukan sekadar kecaman basi yang terus diulang-ulang. Saudara-saudari kita di sana membutuhkan kehidupan yang layak—bukan janji dan simpati semu.
Kematian di Gaza telah menembus angka lebih dari 55.000 jiwa—bukan jumlah yang kecil. Dalam Islam, membunuh satu jiwa tanpa hak sama dengan membunuh seluruh manusia. Allah SWT berfirman dalam QS al-Māidah ayat 32:
“Barang siapa membunuh seseorang bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh seluruh manusia.” (QS al-Māidah \[5]: 32)
Di tengah kehancuran yang tak berujung, seorang politikus Amerika Serikat malah menyampaikan usulan tidak etis, tidak manusiawi, dan bertentangan dengan prinsip-prinsip agama serta kemanusiaan. Dilansir dari Tempo.co, anggota Kongres dari Partai Republik, Randy Fine, mengusulkan di Fox News agar Gaza “dibom nuklir” seperti Hiroshima dan Nagasaki. Ini menyingkap kebencian AS yang selama ini ditutupi, kini muncul ke permukaan dengan gamblang. Sebuah penghinaan besar terhadap umat Islam.
Bagi umat Islam, Palestina bukan sekadar wilayah. Ia adalah tanah suci yang dicintai setiap Muslim. Apa yang dirasakan rakyat Palestina juga dirasakan oleh kaum Muslimin di seluruh dunia. Namun sayangnya, penguasa negeri-negeri Muslim tampaknya tidak merasakan hal yang sama. Mereka memilih diam. Kalaupun bicara, sekadar basa-basi demi menjaga kekuasaan. Mereka telah mengkhianati umat.
Lantas, apa yang bisa diharapkan dari pemimpin semacam itu? Apa yang bisa diharapkan dari sistem hidup yang justru memecah belah tubuh umat (nasionalisme)? Apakah kita akan berhenti pada rasa sedih, marah, kecewa atau melangkah pada aksi nyata?
Saudara kita di Palestina membutuhkan pertolongan kita sekarang, bukan nanti. Mengandalkan PBB untuk menghukum penjajah Zionis hanyalah ilusi. Bukankah justru mereka yang melahirkan entitas penjajah itu dan membiarkannya mencaplok tanah Palestin tanah kita, tanah kaum Muslim?
Kita mungkin bertanya, “Apa yang bisa kita lakukan?” Kita tidak memiliki senjata. Jika pun berangkat ke Gaza, kemungkinan besar akan dicegat oleh otoritas Mesir. Kalaupun sampai di sana, kita hanya mampu memberi bantuan makanan atau layanan kesehatan. Alhamdulillah, kepedulian itu masih ada.
Namun, apakah penderitaan mereka akan berakhir dengan itu saja? Kita merasa seolah tak berdaya menghadapi rudal dan peluru yang dikirim untuk membantai bayi-bayi tak berdosa.
Ketahuilah, kekuatan terbesar untuk menghentikan kezaliman itu sesungguhnya berada pada umat Islam sendiri. Allah telah menetapkan bahwa umat Islam adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia. Dalam QS Ali Imran ayat 110, Allah SWT berfirman:
“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia; (karena) kamu menyuruh kepada yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentu itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.”
Sebagai umat terbaik, kita wajib menegakkan keadilan dan menghentikan segala bentuk kezaliman yang dilakukan Zionis, Amerika, dan sekutunya. Kita wajib menghapuskan kehinaan yang saat ini menimpa umat Islam di berbagai belahan dunia. Dan itu hanya bisa dilakukan jika umat Islam bersatu dalam naungan Khilafah sebuah negara yang menerapkan Islam secara total dalam seluruh aspek kehidupan.
Kaum Muslim harus bangkit dengan kesungguhan, kesadaran, dan keyakinan yang bersumber dari iman yang kokoh. Bersama kelompok dakwah yang tulus, yang teguh memegang metode dakwah Rasulullah SAW, umat ini harus menyambut seruan untuk menegakkan kembali kemuliaan agama ini dan umat ini.
Kemuliaan umat hanya akan terwujud dengan tegaknya Islam. Islam tidak akan tegak tanpa penerapan seluruh aturan Allah melalui Khilafah Rasyidah ‘ala minhājin nubuwwah.
Views: 0
Comment here